Indonesia’s Electorate Institute (LPI), JAKARTA- Presiden Joko Widodo alias Jokowi dirinya menekankan tidak akan mengintervensi jalannya gelaran kongres luar biasa (KLB) PSSI. Hemat Jokowi, pada statuta PSSI tidak dimungkinkan jika proses pemilihan Ketua Umum PSSI ada campur tangan pemerintah.
“Untuk urusan yang berkaitan dengan Kongres Luar Biasa PSSI yang akan memilih ketua umumnya, pemerintah tidak bisa ikut campur. Apalagi intervensi, tidak bisa,” sebut Presiden Jokowi, di Jakarta, Jumat, 1 November 2019.
Pun begitu, Jokowi berharap kepada sosok yang akan terpilih sebagai ketua umum di federasi sepak bola Indonesia sebagai orang yang mempunyai integritas. “Kami hanya berharap agar yang menjadi ketua umum PSSI betul-betul memiliki integritas yang baik dan bisa membawa kemajuan bagi sepak bola di Tanah Air,” tegas Jokowi.
Ke depan, ulas Jokowi Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama PSSI dapat mengawal setiap kegiatan turnamen Piala Dunia U-20 pada 2021, begitu juga dengan proses persiapan sebagai tuan rumah mesti dimulai dari sekarang.
Jokowi pun berharap Indonesia tidak hanya sekedar sukses sebagai tuan rumah, tapi juga dapat berprestasi di ajang bergengsi ini, dengan target capaian Timnas Indonesia bisa melaju ke babak semifinal.
“Persiapannya betul-betul, persiapan yang panjang. Nanti kami tidak mau penyelenggaraan Piala Dunia U 20-nya sukses, timnya jauh dari keinginan kami. Jangan sampai. Paling tidak bisa masuk final Alhamdulillah, bisa semifinal juga Alhamdulillah,” ulas Jokowi.
PSSI dijadwalkan bakal menggelar KLB pemilihan ketua, wakil ketua, dan anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2019-2023. Total ada 11 calon ketua PSSI yang akan bertarung di kongres pada 2 November 2019.
Mereka adalah Arif Wicaksono, Aven Hinelo, Bernhard Limbong, Benny Erwin, Fary Djemy Francis. Lalu La Nyalla Mattalitti, Mochamad Iriawan, Rahim Soekasah, Sarman El Hakim, Vijaya Fitriyasa, dan Yesayas Oktavianus.
Foto : Joko Widodo
Pewarta : Dedy Kusnaedi
Discussion :